Milisi Bersenjata Serbu Tambang Emas di Republik Demokratik Kongo, 23 Orang Tewas

Kinshasa, Republik Demokratik Kongo (RDK) — Aksi kekerasan kembali mengguncang wilayah timur Republik Demokratik Kongo setelah sekelompok milisi bersenjata menyerang sebuah lokasi tambang emas ilegal di provinsi Ituri, Kamis malam (10/7). Serangan brutal tersebut menyebabkan sedikitnya 23 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Pemerintah RDK dan organisasi HAM menyebut serangan itu sebagai salah satu insiden terburuk dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan kelompok bersenjata di wilayah yang kaya sumber daya namun penuh konflik.

Serangan Tiba-Tiba Saat Malam Hari

Menurut saksi mata dan laporan dari pejabat lokal, milisi menyerang tambang yang dioperasikan oleh warga lokal dengan senjata api dan parang. Para korban tewas sebagian besar adalah pekerja tambang, termasuk perempuan dan remaja, yang tinggal di kamp darurat sekitar lokasi penambangan.

Kelompok pelaku diduga kuat adalah CODECO (Cooperative for the Development of Congo), salah satu milisi etnis bersenjata yang kerap melakukan kekerasan untuk menguasai tambang-tambang emas ilegal di wilayah Ituri dan sekitarnya.

Pemerintah dan MONUSCO Bereaksi

Pemerintah RDK mengecam serangan ini dan langsung mengirimkan satuan militer khusus ke lokasi. Juru bicara militer RDK, Kolonel Dieudonné Kasereka, menyatakan operasi pembersihan terhadap milisi akan ditingkatkan.

Pasukan penjaga perdamaian PBB, MONUSCO, juga menyatakan keprihatinan dan mengirim tim investigasi ke lokasi. Dalam pernyataan resminya, mereka mendesak pemerintah Kongo dan komunitas internasional untuk mempercepat program perlucutan senjata milisi.

Tambang Ilegal dan Konflik Berkepanjangan

Wilayah timur Kongo telah lama menjadi titik panas konflik akibat persaingan menguasai sumber daya alam, khususnya emas, kobalt, dan coltan. Tambang-tambang liar yang tidak dikontrol pemerintah sering menjadi sumber pendanaan kelompok milisi bersenjata.

Menurut laporan Amnesty International, perdagangan logam dari tambang ilegal di Kongo masih terus masuk ke pasar global, terutama industri teknologi dan otomotif, meski ada tekanan internasional untuk menghentikannya.

Krisis Kemanusiaan Meningkat

Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan di Ituri, dan memicu gelombang pengungsi baru. Lebih dari 1.000 warga dilaporkan mengungsi ke wilayah terdekat yang dikuasai pemerintah. LSM lokal mendesak bantuan darurat dan perlindungan bagi para pengungsi.

Related Posts

Madura United Amankan Tiga Poin Berkat Kemenangan Atas Persela

Madura United berhasil mengamankan tiga poin penting setelah menumbangkan Persela Lamongan dalam pertandingan Liga 1 yang berlangsung di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan. Pertandingan ini berlangsung dengan intensitas tinggi…

Bali United Perlihatkan Kualitas Tinggi Saat Menang Meyakinkan Atas Persita Tangerang

Bali United berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas Persita Tangerang dalam pertandingan Liga 1 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Pertandingan ini berlangsung sengit sejak awal, dengan kedua…

You Missed

Jalan Pulang – Yura Yunita: Kisah Kembali ke Akar Kehidupan

Serba Salah – Raisa: Kebingungan dalam Cinta yang Membekas di Hati Pendengar

Madura United Amankan Tiga Poin Berkat Kemenangan Atas Persela

Bali United Perlihatkan Kualitas Tinggi Saat Menang Meyakinkan Atas Persita Tangerang

Fresh – RAN: Optimisme dan Energi Anak Muda

Ada yang Hilang – Ipang Lazuardi: Kehilangan dan Kesedihan Mendalam