Krisis Politik Pakistan Memuncak: Perdana Menteri Mengundurkan Diri, Demonstrasi Besar Melumpuhkan Islamabad

🏛️ Gejolak di Asia Selatan: Mundurnya PM Faisal Khan Buka Jalan Bagi Ketidakstabilan Baru

Setelah berbulan-bulan tekanan politik, protes jalanan, dan tuduhan korupsi besar-besaran, Perdana Menteri Pakistan Faisal Khan resmi mengundurkan diri pada 11 Juli 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung di televisi nasional setelah gedung parlemen di Islamabad dikepung oleh ratusan ribu demonstran dari berbagai kelompok sipil dan oposisi.


🔥 Akar Krisis Politik

  • Pemerintahan Faisal Khan dituduh melakukan penyalahgunaan anggaran pertahanan dan proyek infrastruktur besar, termasuk dugaan korupsi dalam pembangunan rel kereta cepat Tiongkok-Pakistan

  • Muncul ketegangan antara pemerintah sipil dan militer, di tengah tuduhan pengawasan politik oleh Badan Intelijen ISI

  • Harga pangan dan listrik yang melonjak sejak awal 2025 memicu gelombang protes rakyat di Karachi, Lahore, dan Peshawar


📢 Demonstrasi Nasional yang Masif

  • Dipimpin oleh koalisi oposisi sipil-religius “Aliansi Demokrasi Baru”

  • Demonstran menuntut pemilu ulang, reformasi sistem pemilihan, dan pembatasan kekuasaan militer

  • Bentrok berdarah terjadi di depan Supreme Court Pakistan, dengan 9 korban tewas dan lebih dari 200 luka-luka


🌍 Reaksi Militer dan Internasional

  • Militer Pakistan menyatakan “netral” namun menuntut stabilitas dan reformasi cepat, memicu spekulasi tentang kemungkinan pembentukan pemerintahan teknokrat

  • India menyatakan keprihatinan atas potensi instabilitas regional, terutama di wilayah sensitif Kashmir

  • AS, Tiongkok, dan Arab Saudi menyerukan transisi damai dan stabil demi menjaga keamanan kawasan dan arus investasi


💣 Risiko Geopolitik

  • Ketegangan di perbatasan Kashmir meningkat, dengan laporan pergerakan militer India dan Pakistan

  • Ketidakpastian pemerintahan sipil bisa membuka ruang bagi pengaruh ekstremisme dan milisi agama

  • Investor global mulai menarik diri dari proyek-proyek besar di Koridor Ekonomi Tiongkok–Pakistan (CPEC)


🔄 Transisi dan Jalan ke Depan

  • Presiden Pakistan menunjuk kabinet sementara untuk menggelar pemilu dalam 90 hari

  • Komisi Pemilihan Umum (ECP) diberi wewenang khusus oleh Mahkamah Agung untuk mempercepat reformasi sistem pemilu

  • Muncul desakan dari masyarakat sipil untuk amandemen konstitusi pembatasan kekuasaan militer dalam politik


📌 Kesimpulan

Pengunduran diri PM Faisal Khan mencerminkan kerapuhan sistem demokrasi Pakistan, yang sejak lama berada dalam bayang-bayang militer dan krisis ekonomi. Negara ini berada di persimpangan: apakah akan menata ulang sistem politiknya secara damai, atau kembali terjerumus ke dalam siklus ketidakstabilan lama yang penuh darah dan konspirasi.

Related Posts

Badai Super “Valeria” Terjang Pantai Timur AS: Ribuan Rumah Hancur, Negara Bagian Lumpuh

Badai super kategori 5 bernama “Valeria” menghantam Pantai Timur Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, menimbulkan kehancuran besar di sepanjang pesisir dari North Carolina hingga New York. Ribuan rumah dilaporkan…

Eropa Persiapkan e‑Euro Resmi pada Oktober 2025: Era Baru di Sistem Pembayaran Digital

Brussels, 4 Agustus 2025 — Bank Sentral Eropa (ECB) telah mengumumkan bahwa mereka menargetkan peluncuran resmi mata uang digitalnya—disebut “e‑Euro”—pada Oktober 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat kedaulatan moneter Eropa…

You Missed

Jalan Pulang – Yura Yunita: Kisah Kembali ke Akar Kehidupan

Serba Salah – Raisa: Kebingungan dalam Cinta yang Membekas di Hati Pendengar

Madura United Amankan Tiga Poin Berkat Kemenangan Atas Persela

Bali United Perlihatkan Kualitas Tinggi Saat Menang Meyakinkan Atas Persita Tangerang

Fresh – RAN: Optimisme dan Energi Anak Muda

Ada yang Hilang – Ipang Lazuardi: Kehilangan dan Kesedihan Mendalam