Sejumlah inisiatif kolaboratif teknologi kini mulai menawarkan akses AI gratis atau sangat terjangkau bagi negara-negara berkembang, membantu mengatasi ketimpangan digital dan mempercepat inklusi teknologi di kawasan Global South.
Inisiatif Utama Pembuka Akses AI
-
**Commonwealth Artificial Intelligence Consortium (CAIC)**
CAIC, yang dipelopori bersama oleh Sekretariat Persemakmuran dan Intel, menyediakan platform untuk negara-negara kecil dan rentan. Anggotanya mendapat akses ke perangkat AI seperti SAS Viya, sumber belajar analytics, tools pembelajaran, hingga kompetisi seperti hackathon—semuanya diberikan secara gratis kepada pelajar dan pendidik di negara anggota.
Pengembangan ini dipandang sebagai upaya konkret mendorong inklusi digital dan membekali generasi muda dengan literasi dan keterampilan AI.
The Guardian+3sas.com+3Commonwealth+3 -
Digi-Wise oleh Education Above All (EAA)
Yayasan yang berbasis di Qatar ini meluncurkan program Digi‑Wise—platform AI pendidikan gratis dan open-source bersama MIT, Harvard, dan UNDP. Termasuk di dalamnya adalah chatbot generatif Ferby, yang menyediakan materi pembelajaran yang bisa disesuaikan dengan konteks lokal, bahkan secara offline. Telah digunakan oleh jutaan siswa di India untuk konten pendidikan inklusif.
Business Insider -
Global AI Fund dan UN Advisory Body
Majelis Tinggi AI di bawah PBB merekomendasikan pembentukan dana AI global. Dana ini akan memberikan akses ke model AI, infrastruktur komputasi, dan program pelatihan—sebuah landasan mendesak agar negara-negara berkembang tidak tertinggal dalam revolusi AI global.
The Guardian+2aifod.org+2 -
AI Sandboxes untuk Pengembangan Inklusif
Forum Tata Kelola Internet (IGF) mempopulerkan konsep AI sandboxes—lingkungan virtual yang terkontrol untuk menguji inovasi AI secara etis dan aman. Ini memungkinkan negara berkembang mencoba solusi AI di sektor seperti pertanian dan layanan publik sebelum diterapkan secara luas.
Digital Watch Observatory
Dampak & Tantangan
-
Jembatan Teknologi Inklusif: Inisiatif seperti CAIC dan Digi-Wise memungkinkan akses AI meski infrastruktur masih terbatas—terutama lewat model offline dan open-source.
-
Literasi & Keterampilan Lokal: Akses ke peralatan dan kompetisi AI mendorong pembentukan talenta AI lokal yang mampu mengatasi masalah kontekstual—seperti pendidikan dan kesehatan.
-
Kesenjangan Bahasa & Infrastruktur: Terlepas dari peluang, lembaga masih menyusun strategi untuk mengatasi keterbatasan seperti jaringan internet, biaya tokenisasi AI, dan dukungan bahasa lokal.
arxiv.orgft.com
Kesimpulan
Akses AI gratis bagi negara berkembang mulai terwujud lewat berbagai konsorsium dan inisiatif global—dari platform pendidikan hingga sandbox eksperimental. Meskipun masih awal, ini adalah langkah penting untuk mendorong keadilan digital dan pembangunan AI yang lebih inklusif.