
Jakarta, 11 Agustus 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini maritim terkait gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia, dengan fokus perhatian pada Samudera Hindia barat Nias yang berpotensi mengalami gelombang 2,4–4 meter pada periode 11–14 Agustus 2025. Peringatan ini ditujukan bagi nelayan, operator kapal, dan pelaku logistik maritim agar mewaspadai risiko keselamatan pelayaran.
Rincian Daerah Terdampak
Menurut BMKG, beberapa wilayah yang diprediksi mengalami gelombang kategori tinggi (2,5–4 meter) meliputi:
-
Samudera Hindia barat Nias.
-
Perairan barat Bengkulu hingga Lampung (tertentu).
-
Selat Sunda bagian selatan (tertentu).
-
Samudera Hindia barat Lampung–Bengkulu (tertentu).
Sementara itu, gelombang kategori sedang (1,25–2,5 meter) juga diperkirakan terjadi di sejumlah perairan lain, seperti perairan barat Sumatra bagian utara dan tengah.
Penyebab Cuaca Ekstrem
BMKG menjelaskan, gelombang tinggi ini dipengaruhi oleh:
-
Pola angin: Angin timuran di Samudera Hindia selatan ekuator bertiup dengan kecepatan 8–20 knot.
-
Sistem tekanan udara: Perbedaan tekanan antara wilayah Australia bagian utara dan Samudera Hindia memicu aliran angin yang kuat.
-
Pengaruh musim kemarau: Meningkatnya kecepatan angin timur–tenggara pada puncak kemarau sering menjadi pemicu tingginya gelombang di wilayah selatan Indonesia.
Imbauan untuk Keselamatan
BMKG mengimbau agar:
-
Nelayan tradisional dengan kapal kecil menunda keberangkatan atau mencari jalur aman.
-
Kapal feri dan kapal penumpang mematuhi protokol keselamatan, termasuk membatasi kecepatan dan memantau informasi cuaca terkini.
-
Pelaku logistik menyesuaikan jadwal keberangkatan untuk meminimalkan risiko keterlambatan atau kerusakan muatan.
Khusus untuk perahu nelayan, risiko terbalik akibat hantaman gelombang besar sangat tinggi. Kapal tongkang dan kargo ukuran sedang juga diminta memperhatikan stabilitas muatan.
Dampak ke Ekonomi Lokal
Gelombang tinggi di Samudera Hindia barat Nias kerap memengaruhi:
-
Pasokan ikan segar di pasar-pasar pesisir Sumatra.
-
Jadwal distribusi logistik dari dan ke pulau-pulau kecil di sekitar Nias.
-
Aktivitas wisata laut seperti selancar dan memancing di laut lepas.
Informasi Lanjutan
BMKG menyediakan kanal informasi real-time melalui aplikasi InfoBMKG, situs web resmi, dan radio maritim setempat. Nelayan dan operator kapal diimbau untuk terus memperbarui informasi sebelum dan selama berlayar.
“Kami mengimbau semua pihak yang beraktivitas di laut untuk meningkatkan kewaspadaan, mematuhi arahan otoritas pelabuhan, dan tidak memaksakan berlayar jika kondisi cuaca memburuk,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG.
Kesimpulan:
Gelombang tinggi di Samudera Hindia barat Nias menjadi peringatan serius bagi aktivitas pelayaran dan perikanan. Dengan informasi cuaca yang akurat dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko kecelakaan laut dapat ditekan, sekaligus melindungi mata pencaharian masyarakat pesisir.