
12 Juli 2025
Surabaya — Sosok Ayu Widyaningrum (29), seorang wanita tuna netra asal Surabaya, mendadak viral setelah rekaman pembacaan puisinya di acara Festival Sastra Nasional 2025 tersebar di media sosial. Dengan suara tenang, dalam, dan penuh penghayatan, Ayu membacakan puisi berjudul “Mata Hati” yang ditulis sendiri olehnya — dan membuat penonton terdiam haru.
Video berdurasi 4 menit itu telah ditonton lebih dari 18 juta kali dalam dua hari. Banyak warganet yang mengaku menangis mendengarkan bait-bait puisinya, yang menggambarkan kehidupan dari sudut pandang seorang tunanetra yang melihat dunia dengan hati.
Karya dari Kegelapan yang Penuh Cahaya
Ayu mengalami kebutaan total sejak usia 5 tahun karena penyakit retina degeneratif. Meski begitu, ia menekuni dunia sastra sejak SMP dan telah menulis lebih dari 200 puisi dan cerpen. Ia juga aktif di komunitas penyandang disabilitas literasi di Jawa Timur.
“Saya tidak bisa melihat langit, tapi saya bisa merasakannya dalam kata,” ucap Ayu saat diwawancarai salah satu stasiun televisi.
Tuai Undangan Nasional dan Internasional
Usai tampil di Festival Sastra Nasional, Ayu mendapat undangan untuk tampil di acara Pekan Puisi ASEAN 2025 di Kuala Lumpur dan International Disability Arts Festival di London. Ia juga akan merilis kumpulan puisi perdananya berjudul “Langit di Dalam Dada.”
Tagar seperti #AyuTunaNetra, #PuisiMataHati, dan #SastraUntukSemua menjadi trending di media sosial.
Dukungan dari Sastrawan dan Tokoh Nasional
Sastrawan kenamaan Sapardi Djoko Damono Foundation memberikan penghargaan “Suara Sastra Muda 2025” kepada Ayu. Banyak tokoh publik juga memberikan dukungan, menyebut Ayu sebagai “penyair yang menerangi ruang sunyi dengan kepekaan dan kejujuran.”
Kesimpulan
Ayu Widyaningrum adalah gambaran nyata bahwa keterbatasan tidak menghalangi seseorang untuk bersuara. Dari kegelapan fisik, ia menyalakan terang dalam batin banyak orang melalui puisi-puisi yang melampaui penglihatan dan menyentuh perasaan.