
11 Juli 2025
Setelah kesuksesan film Sri Asih (2022) dan meningkatnya minat global terhadap konten superhero non-Hollywood, serial lanjutannya berjudul “Sri Asih: Darah Kedua” resmi tayang secara eksklusif di platform Global Prime mulai 11 Juli 2025. Serial ini menjadi bagian penting dari ekspansi Jagat Sinema Bumilangit, sekaligus menandai langkah besar Indonesia dalam industri serial internasional.
Diproduksi dengan pendekatan sinematik dan nilai produksi tinggi, Darah Kedua digadang sebagai serial superhero Asia Tenggara pertama yang masuk jajaran Top 10 global Global Prime.
Sinopsis dan Latar Cerita
Serial ini melanjutkan kisah Alana/Sri Asih (diperankan oleh Pevita Pearce), setelah kekalahannya dari Dewi Api dalam film sebelumnya. Dalam Darah Kedua, Alana menghadapi ancaman baru dari entitas jahat bernama Banyu Iblis, yang membangkitkan kekuatan leluhur gelap dari masa kerajaan Jawa kuno.
Selain aksi, cerita lebih dalam mengeksplorasi konflik batin, warisan darah dua dunia, dan perjuangan Alana sebagai simbol kekuatan perempuan.
Produksi Berstandar Internasional
Serial ini digarap oleh sutradara Upi Avianto dan showrunner Joko Anwar, dengan sinematografi dikerjakan oleh tim dari Korea Selatan dan efek visual kolaborasi dengan studio Prancis.
Anggaran produksi dilaporkan mencapai Rp 190 miliar, menjadikannya salah satu serial termahal dalam sejarah Indonesia. Lokasi syuting mencakup:
-
Kawasan Gunung Lawu dan Dieng
-
Kota tua Semarang
-
Studio bawah tanah buatan di Bekasi
Pemeran dan Pemeran Tambahan
Selain Pevita Pearce, serial ini dibintangi oleh:
-
Reza Rahadian sebagai peneliti mistik dan mentor baru Alana
-
Putri Marino sebagai karakter antagonis misterius
-
Ario Bayu, Christine Hakim, dan bintang baru asal Thailand, Pimchanok Luevisadpaibul
Sambutan Internasional
Dalam 24 jam pertama penayangan, serial ini mencetak:
-
4,2 juta penonton global
-
Peringkat #1 trending di Indonesia, Malaysia, dan Filipina
-
Rating 8,7/10 di IMDb dan 91% skor positif di Rotten Tomatoes
Kritikus dari Screen Daily menulis:
“Sri Asih bukan hanya pahlawan, tapi wajah baru Asia di kancah superhero global. Serial ini kuat dalam narasi, koreografi, dan emosi.”
Rencana Lanjutan dan Spin-off
Pihak Bumilangit Studios menyebut Darah Kedua sebagai jembatan menuju film layar lebar Patriot Taruna yang akan rilis tahun depan. Serial ini juga membuka jalan bagi spin-off karakter Dewi Angkara dan Tira.
Kesimpulan
Sri Asih: Darah Kedua bukan sekadar hiburan, tapi kebangkitan cerita lokal dalam balutan genre global. Ini menegaskan bahwa superhero Indonesia bisa berdiri sejajar dengan Marvel dan DC, dengan identitas yang kuat dan relevan secara budaya.