
Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Tim esports legendaris Indonesia, RRQ Hoshi, kembali mencuri perhatian di ajang Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID) Season 15 berkat strategi eksperimental nan mematikan yang mereka sebut “Formasi Triple Core.” Dengan formasi ini, RRQ berhasil membungkam EVOS Legends dan ONIC Esports dalam dua laga krusial pekan ini, membuat mereka kini bertengger di puncak klasemen sementara.
Formasi yang tidak lazim ini disebut-sebut sebagai revolusi taktik paling agresif sejak format double core populer di Season 8. Strategi ini langsung jadi pembahasan hangat di forum komunitas, channel YouTube caster, dan trending di Twitter/X dengan tagar #RRQTripleCore.
Apa Itu Formasi Triple Core?
Formasi ini menempatkan tiga pemain dengan peran utama sebagai damage dealer dalam satu komposisi tim:
-
Skylar sebagai gold laner hyper-carry marksman
-
Xinnn yang kembali diaktifkan sebagai jungler assassin burst
-
Clayyy sebagai midlaner mage DPS scaling, bukan support klasik
Hal ini memaksa tank dan roamer (Lemon & Naomi) untuk bermain super defensif dan membuka map tanpa bantuan sustain healer. RRQ mengandalkan “tempo kill dan snowballing brutal” dalam 7 menit pertama untuk memastikan keunggulan ekonomi.
“Kami ambil risiko besar, tapi ini era baru RRQ. Kami main keras, cepat, dan tanpa kompromi,” ujar coach Fiel dalam konferensi pers MPL.
Hasil Menakjubkan & Statistik
Dalam dua pertandingan terakhir:
-
RRQ menuntaskan EVOS dalam game pertama hanya dalam 8 menit 47 detik
-
Melawan ONIC, mereka mencetak kill 26-9 dalam satu game
-
Xinnn mencatatkan KDA 14/2/7 dengan hero Ling
-
Skylar menggunakan Lesley tanpa purify dan tetap menjadi MVP
Caster MPL ID, KB dan Mirko, menyebut formasi ini sebagai “definisi asli dari dominasi lane-ke-lane”.
Reaksi Komunitas & Kompetitor
Meskipun menuai pujian, banyak yang mempertanyakan konsistensi dan keberlanjutan strategi ini, terutama menghadapi tim yang bermain defensif atau memiliki sustain tinggi seperti Geek Fam atau Bigetron Alpha.
Namun komunitas menilai langkah RRQ sangat segar:
-
“Mereka bawa semangat Season 4 tapi dengan eksekusi zaman sekarang.”
-
“Ini cara RRQ balas semua kritik dari musim lalu.”
-
“Mereka bukan Raja dari Segala Raja tanpa alasan.”
Potensi di Kancah Internasional
Dengan META Triple Core ini, banyak analis menilai RRQ Hoshi berpeluang kembali berjaya di M5 World Championship jika formasi ini dikembangkan lebih matang dan fleksibel. Beberapa caster internasional bahkan menyebutnya sebagai “New Indo Meta” yang bisa diadopsi tim luar negeri.
Coach dari Blacklist International dan Falcon Esports dilaporkan telah meminta rekaman pertandingan penuh RRQ untuk studi internal scrim mereka.
Kesimpulan:
RRQ Hoshi membuktikan bahwa dalam dunia esports, inovasi adalah senjata utama. Dengan formasi Triple Core, mereka bukan hanya memenangkan pertandingan, tapi juga mengubah arah perkembangan META. Apakah ini akan menjadi standar baru di MPL dan turnamen global? Hanya waktu yang bisa menjawab, tapi satu hal pasti: RRQ kembali memimpin bukan hanya di papan klasemen, tapi juga dalam hal kreativitas.